Gusi yang membengkak karena gigi berlubang adalah masalah umum yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan rasa sakit yang signifikan. Gusi yang sehat seharusnya tidak bengkak atau meradang, tetapi ketika gigi berlubang atau mengalami infeksi, gusi dapat merespons dengan membengkak sebagai upaya tubuh untuk melawan infeksi tersebut.
Namun, penting untuk mengetahui obat gusi bengkak karena gigi berlubang untuk mengatasi masalah ini dengan benar untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
Inilah Obat Gusi Bengkak karena Gigi Berlubang
Larutan hidrogen peroksida
Salah satu cara yang dapat digunakan untuk meredakan pembengkakan pada gusi adalah dengan berkumur menggunakan larutan hidrogen peroksida, sebuah antiseptik cair yang efektif melawan bakteri penyebab masalah pada gigi dan gusi, seperti radang gusi dan sariawan.
Larutan ini dapat dibeli di apotek tanpa perlu resep dokter, dengan fungsi utamanya membersihkan area mulut dan mengangkat sel-sel kulit mati. Namun, penting untuk diingat bahwa larutan hidrogen peroksida perlu diencerkan dengan sedikit air sebelum berkumur, karena bentuk murninya dapat merusak gusi dan mulut.
Jika sakit berlanjut disarankan anda segera ke klinik gigi untuk mendapatkan perawatan yang insentif dan mencegah kerusakan yang lebih parah.
Paracetamol
Paracetamol, obat yang sudah dikenal luas, aman digunakan oleh berbagai kelompok usia, mulai dari bayi di atas dua bulan, ibu hamil, ibu menyusui, hingga lansia. Meskipun begitu, dosis dan frekuensi penggunaan paracetamol dapat berbeda antara individu.
Umumnya, paracetamol bisa diminum setiap 4–6 jam sekali dalam sehari dengan dosis aman berkisar antara 500 mg hingga satu gram untuk orang dewasa. Bayi yang berusia 2 bulan sampai 2 tahun dianjurkan menerima dosis antara 60–120 mg.
Pastikan untuk selalu mengikuti petunjuk dosis yang ada pada kemasan atau berkonsultasi dengan dokter gigi sebelum mengkonsumsinya. Orang yang memiliki riwayat penyakit hati, ginjal, serta alergi dengan Paracetamol sebaiknya tidak mengkonsumsinya.
Ibuprofen
Ibuprofen, obat efektif untuk mengatasi pembengkakan pada gusi dan meredakan radang serta demam, memiliki dosis yang berbeda untuk orang dewasa dan anak-anak. Untuk orang dewasa, dosisnya adalah 200–400 mg setiap 4–6 jam, sedangkan untuk anak-anak usia 6 bulan hingga 12 tahun, dosisnya adalah 4–10 mg setiap 6–8 jam.
Untuk menghindari efek samping dan risiko perdarahan pada perut, penting untuk mengonsumsi obat setelah makan.
Chlorhexidine
Chlorhexidine adalah sejenis obat antiseptik yang digunakan untuk mencegah pertumbuhan bakteri yang dapat menyebabkan pembengkakan pada gusi, dengan beberapa bentuknya termasuk salep, larutan, dan obat kumur. Biasanya, untuk mengobati gusi yang bengkak, varian obat kumurlah yang digunakan, sebaiknya setelah menyikat gigi.
Agar chlorhexidine dapat bekerja secara optimal, hindari makan dan minum selama beberapa waktu setelah berkumur. Selain itu, penting untuk memberi tahu dokter jika Anda memiliki riwayat periodontitis atau baru saja menjalani perawatan gigi seperti pemasangan veneer gigi atau penambalan gigi.
Kesimpulan
Selain mengonsumsi obat-obatan tersebut, penting juga untuk menjaga kebersihan mulut dengan menyikat gigi setidaknya dua kali sehari, menggunakan benang gigi secara teratur, dan menghindari makanan atau minuman yang dapat menyebabkan iritasi pada gusi.
Jika gusi bengkak tidak membaik dalam beberapa hari atau disertai dengan gejala yang lebih serius seperti demam atau nanah, segera konsultasikan dengan dokter atau ahli gigi dengan mengunjungi klinik gigi terdekat untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Anda bisa mengunjungi klinik gigi Satu Dental seperti klinik gigi gading serpong yang dapat memberikan pelayanan dan perawatan sakit gigi Anda. Satu Dental juga membuka cabang di kota lainnya seperti di Jakarta, Depok, Bogor, Cibubur, Tangerang, dan Bekasi, jadi segera kunjungi Satu Dental.